Monday, 8 April 2013

SUATU HAL YANG TERJADI KARNA TUHAN

Kapan terakhir kamu marah pada ibu mu? pada saat keinginan mu ditentang? atau pada saat kalian tak sepaham? Cerita ini untuk mama saya yang sangat sabar akan kelakuan saya. Dengan sifat keras saya yang membuatnya selalu menangis dalam doa-doanya. Saya adalah manusia yang sangat keras kepala. Apapapun keinginan saya harus terpenuhi, berambisi untuk mendapatkan apapun yang saya ingini. Sampai saat saya merasakan cinta yang ditentang. Lelaki yang berhasil menahlukkan kekerasan sifat-sifat saya dan mengajari saya arti bersyukur setiap hari. Mencintai dengan apa adanya dan tak memaksa untuk memilih. Mencintainya adalah sebuah perjuangan yang sebenarnya memang harus diperjuangkan.

Saat mencintai keluarganya, saya merasa semua memanjakan sifat saya. Mulai dari sang mama, mama yang terlihat galak, tapi ternyata sangat menyayangi dan selalu saya butuhkan setiap saat, dia pahlawanku. Bapak, yang setiap nafasnya selalu keluar kata-kata lembut, belaiannya waktu itu membuat saya nyaman akan kehadirannya, dia malaikatku. Mba, Mas..kalian ramah dan bijaksana akan masalah, buat saya selalu merasakan menjadi adik, adik yang dimanjakan. Aristo, ponakan tante yang cubyh, yang sekarang mulai genit, tante rinduuu..

Tapi ntah mengapa pada saat itu saya lelah dengan kebiasaan-kebiasaannya. Kebiasaan melepaskan saya dan terbebas dari kehidupannya. Saya salah Tuhan, salah telah memberikan kesempatan dia untuk dicintai oleh yang lain. Tapi pertentangan agama dalam keluarga saya ternyata belum usai. Semuanya terasa berat, pada saat paras yang menjaga saya dari saya hadir di dunia memohon agar saya meninggalkan dia. Ternyata sakit dipaksa untuk memilih.

Jika saya bisa memohon hari ini, sekarang untuk yang sudah lalu, saya ingin semua baik-baik saja. Untuk mamahku, maafkan saya mah, ternyata untuk melupakannya adalah hal yang tak mudah. Melupakan dia, sama saja saya menyayat sebelah nadi  tangan saya. Walau tangannya tak menggenggam erat tangan saya, tapi tangan itu yang selalu saya butuhkan pada saat saya terjatuh.

Maafkan saya kamu, kamu yang telah menjadi menjadi miliknya, ternyata saya tidak pernah bisa mengihklaskan apapun tentang dia kepadamu. Tapi saya selalu mendoakan apapun yang terbaik untuk kalian.

Kamu yang berbeda, untuk saya kamu sama. Kamu sama dengan saya, kamu yang menerima hingga mengerti saya. Maafkan saya pernah sakiti hidup kamu. Trimakasih untuk hari ini, karena tanpa masa itu, takan ada hari ini.

Perbedaan itu membuat saya terbunuh, terbunuh oleh masalalu yang kenyataannya tak bisa saya lupakan, tak menerima jika itu haya kenangan. Tapi tetap bersyukur dengan semua yang ada. Semoga jalannya bisa lebih baik daripada saat itu.

No comments:

Post a Comment

Wikipedia

Search results