Tuesday, 20 August 2013

CINTA PLATONIS

Menulis sebuah cerita yang sebenarnya menimpa orang banyak. Tapi setelah bercermin, ternyata itu juga terjadi pada dirinya sendiri. Bermain teka teki sama permainan Tuhan itu ternyata enggak akan ada habisnya. Memaksa untuk menang padahal enggak akan bisa menang. Seperti halnya cinta yang tak dapat restu darinya, cinta yang sulit terlampaui, cinta yang banyak kesalahannya. Tapi dia sering memaksa agar itu tetap terjadi. Manusia yang mempunyai cinta berlebih.

Saat itu dia diposisi yang memang benar-benar tak bisa bergerak, terjepit oleh keadaan yang memaksa untuk pergi tapi terkunci oleh cinta. Baginya ini hanya bisa dinikmati hingga sampai waktu yang tak bisa dijanjikan. Terjebak dan tak ingin pergi. Menghianati Tuhan, merenggut kebahagiaan seseorang, apalagi namanya kalo bukan perampok yang kafir dan benar-benar pantas dipanggang dalam kerak neraka. Ini benar-benar cinta yang memalukan. Di mana harga diri? di mana starta seorang wanita?

Dilihat dari posisi cintanya, ternyata dia juga menikmatinya. Sama seperti yang dirasakan oleh si wanita, terjebak dalam situasi yang memaksa untuk bertahan dalam ketidakpastian ujung jalan yang mereka bangun. Tidak tau apa rencana sang penguasa mempertemukan mereka dalam kondisi yang tak ada solusi pasti. Siapa yang mau kondisi seperti ini? Tragis! untuk menjadi sepasang kekasih aja tidak mungkin apalagi pasangan sehidup semati. Ntah apa yang akan difikirkan makhluk-makhluk lain tentang hubungan mereka. Mungkin terlalalu rendahan, tapi rasa ini memang terlalu sakit untuk ditinggalkan.

Semakin hari mereka semakin membutuhkan, membutuhkan sosok satu sama lain. Mereka selalu tertawa dibalik kekhawatiran yang miris. Tak boleh ada tangisan atau kesedihan dalam hubungan mereka, itu hanya membuang-buang waktu. Waktu yang memang benar-benar tak banyak.

Perpisahan yang seperti apa kelak? membayangkannya saja sudah membuat bibir pucat dan kuku berwarna ungu. Tapi memang tak bisa dibiarkan lama-lama karena rasa itu akan semakin menjamur dan menjadi suatu kebiasaan. Bermain dengan hati yang akan berujung tubuh kurus dan muka tak simetris.

Tapi tak ada niat untuk saling menghianati siapapun dan tetap pada jalannya masing-masing. Kini biarlah Kristan bersama Almasih dan Annisa tetap mencintai Muhammad.

No comments:

Post a Comment

Wikipedia

Search results